Thursday, December 31, 2015

Kaleidoskop 2015

Menginjak penghujung tahun ini, saya ingin menggunakan sisa waktu yang ada untuk mengingat dan merenungkan kebaikan Tuhan di sepanjang tahun 2015. Kemarin ini saya sempat baca tulisannya Ona, panggilan akrab Viona Wijaya, seseorang yang saya kenal semasa saya berkuliah dan sangat saya kagumi karena banyak hal sampai saat ini. Judul tulisannya "Kaleidoskop 2015". Tulisan itu menceritakan secara singkat tentang kejadian-kejadian terakbar tahun ini yang Tuhan izinkan terjadi dalam kehidupannya Ona. Judul itu akhirnya saya pakai juga untuk judul tulisan saya kali ini karena maksud tulisannya kurang lebih sama, hehehe... *pinjam ya, Na! :p

Ini reviewnya secara kronologis:

1. Menjadi seorang Pengajar Muda

Semester pertama tahun 2015 saya habiskan di Tanimbar, tempat saya bertugas selama saya menjadi seorang Pengajar Muda (angkatan VIII) di Desa Lumasebu, Kecamatan Kormomolin, Kab. MTB. Saya bersyukur sekali atas kesempatan yang Tuhan berikan ini. Detailnya akan saya share di tulisan yang berbeda karena memang ada banyak banget, secara saya berada di sana selama satu tahun penuh. Ah, sedikit menyesal tidak rutin ngeblog selama di sana.

Sinyal memang sama sekali belum ada di desa tempat saya bertugas. Di kota, sebenarnya ada sinyal, cuma agak lemot. Buka Facebook aja loading-loading mulu nggak kebuka-buka. Kalau lagi beruntung aja baru bisa ngenet hehe.. Itu pun biasanya setelah tengah malam :p Untungnya saya masih cukup rajin melakukan self-journaling selama ada di sana jadi masih punya catatan apa-apa aja yang terjadi selama saya bertugas di sana hehe..

Di depan SDK Lumasebu, SD tempat saya bertugas

2. Foni Lanjut Sekolah di Malang

Foni adalah salah seorang anak yang saya ajar di desa ketika bertugas sebagai Pengajar Muda (PM). Anak ini sudah menarik perhatian para Pengajar Muda sebelum saya. Sekadar info, saya adalah pengajar keempat yang bertugas di sana. Jadi sebelum saya, sudah ada 3 orang PM yang bertugas mengajar dan mengenal Foni. Di tahun pertama PM bertugas, yakni tahun 2011, Foni sempat terbang ke Jakarta karena berhasil lolos sebagai delegasi Konferensi Anak Indonesia yang diselenggarakan Majalah Bobo. Dia anak yang sangat cemerlang. Saya pernah menulis tentang dirinya di blog Indonesia Mengajar (IM).

Kala itu saya bermimpi bagaimana caranya agar Foni bisa melanjutkan sekolah di tanah Jawa. Singkat cerita, suatu ketika mendadak saya mendapatkan telepon bahwa ada orang-orang yang tengah menggalang dana untuk menyekolahkan dia di Jawa. Kisahnya bisa dibaca juga di blog IM di sini. Di tulisan kedua ini, cerita saya tentang Foni memang masih menggantung, dan saat ini akan saya ceritakan kelanjutannya secara singkat:

Setelah dua bulan bergelut dengan beragam tantangan yang ada, orang tua Foni bersedia melepas Foni dan dana yang terkumpul sudah lebih dari cukup untuk menyekolahkan Foni hingga satu tahun pertama di bangku SMP. Foni dan saya begitu gembira!! Mimpi itu telah menjadi kenyataan! Foni bisa melanjutkan sekolah di Jawa. Hari itu saya sangat bersyukur sampai meneteskan air mata. Tuhan sangat baik! Tuhan menjawab doa kami. Foni bisa melanjutkan sekolah di Malang, walau memang dia harus mengulang kembali ke kelas VII padahal dia harusnya sudah duduk di kelas IX. Tuhan luar biasa!!! Terima kasih buat setiap orang yang telah berbaik hati berkontribusi menyekolahkan Foni di Malang.

Tanggal 23 Desember kemarin, saya menyempatkan diri menemui Foni ketika dia menghabiskan libur akhir tahun di Jakarta, dan saya sangat gembira mendengar kabar bahwa Foni mendapat peringkat V satu kelasnya!!! Isn't that amazing??? Saya tahu betul kualitas sekolah di desa dan saya sangat bangga dengannya yang berhasil meraih nilai-nilai yang baik selama satu semester bersekolah di salah satu sekolah terbaik di Malang.

Foni mengaku dia mengalami kesulitan dengan mata pelajaran Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris. Semester depan, Foni akan dileskan mata pelajaran itu. Semoga itu membantu dia untuk menguasai ketiganya. Mohon doanya agar Foni bisa menangkap setiap pelajaran dengan baik. Saat ini, kami masih menggalang dana bagi keperluan Foni melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA di tahun 2018 mendatang. Kemungkinan kami akan menyekolahkannya di Jakarta saja. Kalau ada info dari teman-teman blogger tentang SMA Kristen berasrama yang baik di sekitar Jakarta, tentu kami sangat terbuka dengan info itu. Kalau ada teman-teman blogger yang tergerak untuk mendukung dalam bentuk dana, kami juga sangat menerimanya. Ada proposal yang akan kami kirimkan, dan setiap quarter akan ada laporan finansial maupun perkembangan pendidikan Foni. God is so good! :)

Hari pertama Foni (sebelah kiri saya) menginjakkan kaki
di asrama sekolahnya di Malang
3. Dapat Ijazah S1

Hahaha, ini sih patut dipertanyakan. Nah, panjang nih ceritanya kalau ini. Saya sebenarnya lulus Januari 2013 dan wisuda di bulan Februari 2013. Sebenarnya, selepas lulus, harus revisi dulu lagi berdasarkan masukan dari para penguji, dan jika revisinya telah disetujui (panjang loh prosesnya), baru deh bisa daftar wisuda. Entah kenapa (tapi saya yakin hanya karena kasih karunia Tuhan saja), pas batch saya itu, ketentuan tersebut diubah, jadi saya bisa tetap langsung daftar wisuda walau saya belum revisi. Jadilah saya bisa langsung ikutan wisuda 2 minggu setelah saya lulus! Tuhan betul-betul mendengar dan menjawab doa saya. Kalau nggak, saya wisudanya di bulan Mei hehehe..

Nah, setelah wisuda di awal Februari, saya langsung keterima kerja seminggu setelahnya. Revisi skripsinya jadi terabaikan deh. Di sela-sela bekerja, memang sempat izin untuk urus revisi tapi revisi itu tidak bisa dapat feedback dalam 1-2 hari jadi harus nunggu lagi. Sementara kerjaan kan jalan terus. Saya baru dapat kepastian bahwa revisi saya diterima justru saat saya sudah sampai di Maluku buat Indonesia Mengajar hahahaha.. Ya jadilah progresnya tersendat dan baru bisa saya urus setelah saya balik dari IM :p Finally, ijazah di tangan juga setelah sekian lama... wkwk..

4. Pekerjaan Baru

Ijazah udah di tangan. Sekarang soal pekerjaan baru!

Ketika tugas saya sebagai Pengajar Muda hampir selesai dalam hitungan bulan, saya memikirkan ke mana kira-kira saya akan melamar pekerjaan. Ada beberapa tawaran yang muncul, tetapi saya merasa kurang sreg dengan tawaran-tawaran itu, walaupun memang ada yang menawarkan gaji cukup besar :p Singkat cerita, setelah bergumul ini itu dan menjalani prosesnya, Tuhan menempatkan saya bekerja di sebuah social enterprise yang berkantor pusat di Jakarta dan dipercaya memegang sebuah proyek pemasaran di Bali. Di sini saya belajar sangat banyak tentang bisnis, suatu hal yang benar-benar baru untuk saya. Ada banyak hal yang bisa saya ceritakan dari pekerjaan baru yang tengah saya geluti ini. Nanti mungkin bisa saya tuliskan dalam satu tulisan tersendiri. Tapi, pada intinya saya bersyukur Tuhan memberi saya pekerjaan baru tanpa harus menunggu (alias menganggur) terlalu lama. Waktu itu saya mendoakan agar saya bisa langsung mendapat pekerjaan baru dalam hitungan beda 1 bulan sejak saya purnatugas Indonesia Mengajar. Tuhan menjawab doa saya! Juli saya resmi selesai bertugas, Agustus saya langsung bekerja :)

5. Kembali ke Pelayanan Musik

Saya senang banget bisa kembali melayani Tuhan lewat pelayanan saya sebagai seorang pianis di gereja setelah setahun lebih off karena ikutan GIM. Yah permainan piano saya memang bukan yang wuah banget, tapi saya senang sekali kalau bisa mengiringi jemaat nyanyi memuji Tuhan. Saya bisa melayani sebagai pianis gereja itu aja sebenarnya cuma karena kasih karunia Tuhan (itu juga ada cerita tersendiri hahaha), ya itu tadi karena saya sebenarnya gak jago-jago amat, standar aja :p Saya masih punya keinginan untuk les lagi sih supaya permainan piano saya secara teknis bisa lebih baik dari hari ke hari, cuma belum sempet hehe...

6. Ke Korea (lagi)

Nah ini, saya sama sekali nggak nyangka. Saya itu sama sekali gak punya ekspektasi bisa ke sana lagi dalam tahun ini setelah Tuhan menganugerahi saya kesempatan mengikuti pertukaran pelajar menjadi perwakilan kampus saya ke Korea tahun 2011 lalu. Tapi, memang saya selalu bermimpi untuk bisa kembali ke sana lagi suatu saat :D Suatu ketika, saat pagi hari membuka inbox email kantor, bos saya menulis bahwa saya yang akan berangkat ke Korea bulan November mendatang untuk mewakili kantor mengikuti pameran produk asli Indonesia di Korea! Saya sempat ternganga beberapa waktu. Ini benar kan ya? *sambil ngucek2 mata* Baru beres baca email, tiba-tiba bos saya datang dan bilang "Kamu berangkat ke Korea ya." Berarti ini betulan! Dan "ajaibnya" lagi, saya  berangkat seorang diri! Mampu gak saya ya? Mimpi apa saya bisa ke Korea lagi? Mana saya waktu itu belum genap tiga bulan kerja di situ... Saya sendiri sampai heran. Kalau bukan kasih karunia Tuhan, apa lagi yang bisa buat saya mendapatkan kesempatan itu? Selama seminggu saya menghabiskan waktu di Korea. Dari pagi hingga sore hari, saya menjaga booth di pameran. Orang-orang gereja dan beberapa teman saya dari masa pertukaran pelajar 4 tahun yang lalu juga sempat mendatangi saya di booth dan memberikan semangat! :D God is just so amazing!

Dapet tiket gratisan tur setengah hari ke beberapa cultural site di Korea,
beberapa jam sebelum penerbangan kembali ke Indonesia hehe..

7. Ke Bali (lagi)

Selain ke Korea, Tuhan kasih saya kesempatan untuk ke Bali juga lewat pekerjaan saya di kantor baru ini. Ini adalah ketiga kalinya saya ke Bali.

Seumur-umur, pertama kali ke Bali itu adalah waktu saya berusia 23 tahun hahaha... Waktu itu, saya daftar ikut volunteer di acara UNFPA, namanya Global Youth Forum. Saya ingat banget bulan Desember 2012 acaranya. Saya sempat extend 1-2 hari kayanya sekalian ngerayain ulang tahun di sana sama teman-teman volunteer hihihi.. Nah, hadiah buat saya itu adalah diving di Tanjung Benoa hahaha.. Jadi ceritanya, salah satu teman volunteer itu sudah bayar diving buat 2 orang di sana dengan harga 100 ribu aja, tapi ternyata temannya tiba-tiba nge-cancel, dan dia ajak saya karena tahu saya ulang tahun. Yaudah, saya mau-mau aja secara saya belum pernah diving! Hahaha.. Deg-degan juga sih, tapi pastinya excited! Kayak apa ya rasanya? :p Ternyata seru banget, ketemu ikan-ikan semacam Nemo hahaha, walau awalnya saya bertingkah konyol, kayak merasa nggak bisa nafas, karena kan selama diving, nafasnya pakai mulut terus-terusan, sementara saya nggak pernah tuh terus-terusan nafas pakai mulut selama ada di atas tanah hahahaha... Saya senang banget diving itu, walau memang jujur airnya gak se-clear yang saya bayangin karena kita datang pas timingnya kurang pas. Tapi, again saya bersyukur buat itu.

Setahun berikutnya, di 2013, Tuhan kasih saya kesempatan ke Bali lagi waktu saya bekerja karena memang ada meeting yang dilangsungkan di sana. Kalau ini, ya memang nggak kemana-mana, cuma saya bersyukur sempat berkunjung ke kompleks rumah ibadah di Nusa Dua, yang satu deret isinya ada mesjid, pura, vihara, gereja Protestan, dan gereja Katolik :) Pas hari Minggunya, nyempetin gereja di sana juga. Dulu pas yang tahun 2012, nggak sempat sama sekali buat ke gereja karena jadwal volunteeringnya padat, padahal dulu juga staynya di dekat Nusa Dua hehe...

Nah tahun ini, lewat pekerjaan yang Tuhan percayakan, saya kembali ke Bali lagi di bulan Desember! Kali ini, saya sendirian dan saya harus ketemu dengan klien kantor saya yang letaknya ada di berbagai tempat, jadi saya harus keliling. Saya lalu nyewa mobil dan nyetir sendirian berkeliling Bali, senang sekali! Rasanya seperti berpetualang hahaha... Itu semua bisa berhasil karena Tuhan, ....... dan juga karena Waze! Hahaha... :p Saya bersyukur saya bisa main-main ke daerah Ubud juga walau di sana emang juga gak sempat ngapa-ngapain selain ketemu klien, tapi saya sih udah senang banget :p

8. Ke Australia

Visiting Australia has been my dream since few years ago! Puji Tuhan, Tuhan kasih kesempatan saya ke beberapa negara lewat beberapa event selama beberapa tahun terakhir. Nah, negara-negara itu letaknya ada yang di Benua Amerika, Benua Asia, Benua Eropa. Berarti kan sisanya Benua Australia dan Benua Afrika. Hehehe.. Pertengahan Desember tahun ini, Tuhan kasih kesempatan bagiku ke sana, padahal saya sama sekali nggak pernah bayangin bahwa saya akan ke sana akhir tahun 2015 kemarin dan spent my birthday there with lovely people! :)

Cerita lengkap soal ini mungkin akan saya share di lain kesempatan ya jika memang waktunya sudah pas hehehe.. Soalnya ada cerita tersendiri kenapa pada akhirnya saya bisa berangkat ke sana hihihi.. Sekarang berarti tinggal Benua Afrika nih yang belum kukunjungi *NEXT TARGET* :p

First birthday ever on a cruise in Oz!

9. Bertemu Keluarga Besar

Akhirnya setelah kira-kira 2 tahun tidak bertemu dengan keluarga besar yang ada di Salatiga, saya bisa berjumpa dengan mereka kembali! Senang sekali rasanya! Ketemu ponakan dari sepupu-sepupu yang sudah pada gede-gede, lucu-lucu, dan aktif-aktif! Di keluarga besar saya yang dari pihak mama, cuma ada dua orang cucu perempuan, saya dan Mbak Isma, yang usianya terpaut 9 tahun lebih tua dari saya. Mbak Isma sudah menikah sejak bertahun-tahun lalu, dan saat ini sudah punya dua orang anak. Otomatis, saya jadi satu-satunya tante yang jadi sasaran mereka buat diajak main-main hahaha.. Senang deh rasanya! Ya memang mereka awalnya gak langsung kenal saya karena saya sempat menghilang dari dunia persilatan (heh?) jadi saya harus kenalan dengan mereka lagi dari awal hehehe... Tapi, butuh waktu yang nggak lama, soalnya tante mereka yang satu ini sangat SKSD :p Senang rasanya bisa berkumpul bersama keluarga besar dan merayakan Natal bersama. I'm really really grateful for that!

***

Masih ada banyak kebaikan Tuhan yang Ia izinkan saya alami selama tahun ini, cuma gak akan muat tentunya dalam satu tulisan ini. Ini hanya sebagian kecil dari itu semua, wong tiap poinnya aja sebenarnya bisa beranak pinak kalau diceritakan lebih mendalam satu per satu hehehe..

Intinya, saya bersyukur sekali buat tahun 2015 ini dan saya masih menantikan keajaiban Tuhan di tahun mendatang! Merekam semua peristiwa ini membantuku mengingat kasih setia Tuhan, berkat-berkat Tuhan yang selalu baru tiap pagi, tiap hari!

Kiranya kasih karunia Tuhan memampukan kita menjalani tahun yang baru dengan penuh pengharapan bahwa Tuhan yang sama yang akan menyertai kita. Amin!

Selamat menutup tahun 2015! Selamat melangkah memasuki tahun 2016!

Wednesday, December 30, 2015

Review of 2013-2015! :)

Halo! :D

Rasanya agak canggung sudah lama gak nulis di blog ini, hahaha.. Jujur, untuk paragraf pertama tulisan ini saja, saya ketik-hapus-ketik-hapus berkali-kali.. Bingung mau mulai dari mana saking terlalu banyak yang sebenarnya bisa di-update! Terakhir saya nulis di blog ini tuh tahun 2013, dan waktu itu saya bilang saya bakal mulai rajin nulis lagi, tapi ternyata saya semacam PHP saudara-saudara! :p

Tidak sedikit teman yang sebenarnya ingin saya menulis lagi dan berbagi tentang perjalanan hidup saya bersama Bapa di blog, ya karena memang salah satu cara untuk saling mengupdate berita masing-masing ya lewat tulisan, yang bisa dilakukan kapan saja dan juga bisa dibaca kapan saja (dibandingkan dengan ketemuan ataupun telponan harus pas waktunya). Cuma, entah gimana ceritanya saya skip terus buat nulis dan akhirnya kebablasan sampai sekarang hehehe. Ah, memang menulis itu sebenarnya bukan perkara sepele, dan harus disiplin! Hehehe.. Hayuk ah, disiplin lagi!

Sedikit flashback (walau kalau dibaca sampai bawah, tulisannya panjang jadi harusnya bukan "sedikit flashback" hehehe...), setelah saya lulus kuliah, Tuhan memberi kesempatan saya bekerja di sebuah perusahaan konsultan selama kurun waktu tepat seperti yang saya doakan: hanya satu tahun, karena saya ingin melakukan hal yang lain.

Sebenarnya sejak semasa kuliah, saya ingin sekali bergabung dalam sebuah gerakan mengajar ke daerah, namanya Gerakan Indonesia Mengajar (GIM). Saya tahu tentang gerakan ini sejak tahun 2011 dan waktu tahu profil gerakannya, saya pengen banget langsung ikutan. Sayangnya, gerakan ini mengharuskan setiap pendaftar untuk lulus terlebih dahulu jadi saya nggak bisa langsung daftar waktu itu. Skripsi aja belum kelar hahaha...

Sunday, September 22, 2013

Unhealthy Blogging

oleh: Leslie Ludy

Ketika masih berusia tujuh tahun, saya membuat diary sendiri dengan menggunakan kertas kado, karton, pembolong kertas, dan tali. Saya pikir, itu seperti kegiatan KTK (Kerajinan Tangan dan Kesenian) kamp musim panas. Saya begitu bersemangat dengan mahakarya saya ini dan sudah tidak sabar untuk mulai menulis di dalamnya. Beberapa hari kemudian, saya menuliskan cerita pertama saya, yang sebenarnya banyak melanggar kaidah-kaidah ejaan (dalam Bahasa Inggris - penerjemah), "Today I got to go to the zoo. We fed the jirafs and a cloun painted my fase. Then we came home and ate makirony and cheez. It was the best day of my lif.

Di tahun-tahun berikutnya, saya terus menuliskan banyak kisah seru dan menarik di buku diary saya yang berharga itu - rincian tentang pesta ulang tahun saya yang penuh nuansa pink dan ungu, "peternakan cacing hidup" milik saya yang baru saja dibangun di halaman belakang, dan misi saya untuk menjadi juara roller skater ketika nanti saya menginjakkan usia sepuluh tahun. (Sayangnya, ambisi setinggi langit ini tidak pernah tercapai.)

Tidak lama setelah itu, saya menamatkan diary buatan saya sendiri itu dan pindah ke diary yang sesungguhnya - lengkap dengan kunci dan gembok yang istimewa - yang saya simpan di sebuah lokasi tersembunyi di bawah ujung tempat tidur. Seiring dengan bertambahnya usia, saya mulai menuliskan hal-hal yang lebih serius - perasaan, harapan, pergumulan, dan mimpi-mimpi saya. Ketika saya berusia sebelas tahun, saya sudah memiliki setidaknya lima diary berbeda, yang semuanya penuh dengan bermacam-macam hasil perenungan Leslie kecil, dan bersifat begitu pribadi. Saya tidak akan membiarkan seorangpun mendekati diary-diary saya ini. Aturan ini juga saya berlakukan secara ketat bagi kedua adik laki-laki saya, yang terus menerus menjadi ancaman bagi "kode etik diary" saya. Keterangan seperti "Keep Out!" dan "Private - Do Not Read!" terpampang pada kover setiap diary yang saya simpan, bersama dengan gambar-gambar wajah masam yang menakutkan untuk menghalau para pengacau cilik yang mungkin tidak sengaja menemukannya.

Wednesday, September 18, 2013

Simply Grateful :)

Hai hai... Akhirnyaaaaa, saya bisa nulis lagi setelah kemunculan pertama saya di bulan September kemaren, hihihi...

Yang lagi mau saya ceritakan ini mungkin sederhana, tapi saya mau menuliskannya untuk membiasakan diri bersyukur atas hal-hal kecil sekalipun.. *ceileh... :p

Ceritanya begini...

Kemarin ini, saya mendadak dapet kabar harus ikut rapat dengan pihak klien yang dijadwalin baru akan beres jam 10 malem. Larut banget yah? Hehehe.. Ya, sebenarnya ga terlalu masalah sih kalau soal kendaraan pulang, karena biasanya bakal dapet voucher taksi kalau pekerjaan mengharuskan saya pulang di atas pukul 20.00 WIB. Cuma, ada empat hal yang sejujurnya membuat saya rada berat di hati hehehe...

Pertama, kerjaan saya hari itu sebenarnya udah kelar dari jam 5 sore, dan si rapat ini baru akan mulai pukul 19.30 WIB. Pikir saya, baiknya ngapain yah selama 2,5 jam itu?? Soalnya, selama itu juga saya harus terus menerus stand by kan hehehe...

Kedua, belakangan ini jam pulang saya dari kantor udah mulai agak "normal". Jadi, karena sekarang tiba-tiba harus pulang agak larut lagi, rasanya saya agak sedikit keberatan hahahaha... *dasar males

Wednesday, September 4, 2013

World, I'm Back! (^o^)/

Hai hai hai!!! Long time no see... Hihihi...

Sebenarnya agak bingung juga sih mau nulis dari mana blognya, karena saya memang sudah terlampau lama ga nulis di sini.. Hampir delapan bulan lho kalau dihitung-hitung hehe.. Padahal ada banyaaaak sekali kisah yang bisa di-share, terutama soal kehidupan pascalulus..

Sudah lama banyak yang bertanya, kenapa belum ngeblog lagi.. Sebenarnya mau sih, mau banget malah, hehe, tapi kalau diperbolehkan memberi alasan, ada beberapa alasan sih.. (alasan atau pembenaran nih? hahaha..)